Hutan tidak lagi sunyi. Hanya tiga tahun setelah prekuel yang diakui, Prey (2022), yang berhasil mendefinisikan kembali waralaba ikonik ini, 20th Century Studios kini bersiap untuk meluncurkan babak berikutnya dalam saga yang mendebarkan dan berdarah: Predator Badlands. Pengumuman tentang installment baru ini segera membangkitkan semangat di kalangan penggemar genre, sinema, dan pengamat industri. Ini bukan sekadar perburuan alien biasa; melainkan sebuah upaya yang tegas dari studio untuk mengembalikan waralaba ke akarnya sambil menjelajahi medan baru yang menantang.
Film Predator Badlands yang sangat dinantikan ini akan menggali cerita baru yang belum pernah diceritakan dalam timeline luas dari pemburu antarbintang ini. Desas-desus dari industri menunjukkan kembalinya ketegangan yang mendalam dan elemen horor bertahan hidup yang menjadikan film-film asli sebagai klasik, menjanjikan perpaduan antara isolasi, aksi, dan konfrontasi brutal dengan alien. Bagi para penggemar, pertanyaannya bukanlah apakah Predator akan berburu, tetapi siapa yang akan diburunya, dan ke mana petualangan Badlands ini akan membawa lore selanjutnya.
Bersiaplah untuk merombak ekspektasi Anda dan bersiap-siap untuk menyelami segala hal yang telah dikonfirmasi, diperkirakan, dan penting tentang Predator Badlands. Dengan pendekatan yang lebih mendalam terhadap karakter dan latar belakang, movie Predator Badlands ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih kaya dan memuaskan bagi penonton. Kembalinya elemen-elemen klasik yang telah lama ditunggu-tunggu ini diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat penggemar lama sekaligus menarik perhatian generasi baru yang belum mengenal waralaba ini.
Overview Review Film Predator Badlands
Film Predator Badlands menjadi babak paling dinanti dalam franchise ikonik Predator setelah kesuksesan luar biasa Prey (2022). Disutradarai kembali oleh Dan Trachtenberg, film ini menjanjikan kembalinya ketegangan survival-horror yang intens, namun dengan setting dan tantangan yang sama sekali baru.
Predator Badlands akhirnya tiba di bioskop, membawa franchise ikonik ini kembali ke masa kini (atau setidaknya, era yang mendekati modern) setelah kesuksesan kejutan Prey. Di bawah arahan dingin Dan Trachtenberg, film ini tidak hanya bertujuan untuk sekadar menghadirkan perburuan lain, melainkan untuk menegaskan kembali posisi Predator sebagai raja genre survival-horror yang intens.
Lupakan hutan tropis atau pemukiman kolonial. Predator Badlands memilih setting di wilayah gurun tandus dan pegunungan terjal di Amerika Utara. Perubahan lokasi ini adalah keputusan masterpiece. Ia memaksa Predator dan korbannya (yang dipimpin oleh karakter tangguh yang diperankan oleh Elle Fanning) untuk beradaptasi dengan lingkungan yang minim perlindungan, di mana panas terik dan kurangnya sumber daya sama mematikannya dengan Plasma Caster Yautja.
Film Predator Badlands ini menempatkan kita pada kisah Ellie (Elle Fanning), seorang mantan ranger yang kini berjuang sebagai pemandu di wilayah badlands yang terisolasi. Ketika sinyal komunikasi asing terdeteksi dan beberapa anggotanya hilang secara brutal, Ellie harus menggunakan skill militer dan naluri survival untuk melawan pemburu luar angkasa yang kini dilengkapi teknologi kamuflase baru yang disesuaikan dengan lanskap berbatu.
Storyline Film Fiksi Sci-fi Predator Badlands
Dek, seorang Yautja muda yang tergolong kecil dari klan pejuang, berusaha membuktikan kemampuannya sebagai pemburu untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya, Njhorr, dan meningkatkan statusnya. Dengan bantuan saudaranya, Kwei, Dek merencanakan perjalanan ke planet Genna yang terkenal mematikan sebagai tempat berburu, dengan target utama seekor predator puncak yang tak terkalahkan, Kalisk. Namun, sebelum Dek dapat berangkat, Njhorr, sang ayah, muncul dan mengungkapkan perintahnya kepada Kwei untuk membunuh Dek, menganggapnya terlalu lemah untuk bertahan hidup. Kwei menolak perintah tersebut, yang berujung pada eksekusinya oleh Njhorr. Dalam tindakan terakhirnya, Kwei mengaktifkan transportasi untuk mengirim Dek ke Genna, memberikan kesempatan bagi Dek untuk menjalani perburuan yang telah lama diimpikannya.
Setelah mendarat darurat di Genna, Dek segera dihadapkan pada tantangan yang mengancam nyawanya, di mana flora, fauna, dan lingkungan sekitar terus-menerus menimbulkan bahaya. Dalam keadaan terdesak, ia terpaksa menjalin aliansi dengan Thia, seorang sintetik dari Weyland-Yutani Corporation yang mengalami kerusakan dan tidak memiliki kaki. Thia menjelaskan bahwa ia terluka dalam pertempuran melawan Kalisk dan dapat memandu Dek menuju predator tersebut serta membantunya bertahan hidup di planet yang keras ini. Bersama-sama, mereka menemukan makhluk asli yang kemudian dinamai Thia “Bud,” yang menandai Dek dengan air liurnya, dan mereka memulai perjalanan bersama untuk menghadapi tantangan yang ada.
Sementara itu, tim ekspedisi Weyland-Yutani yang dipimpin oleh saudara sintetik Thia, Tessa, diaktifkan kembali dan mulai melacak keberadaan Dek dan Thia. Ketegangan meningkat saat mereka berusaha untuk bertahan hidup di lingkungan yang penuh dengan ancaman, sementara Dek berjuang untuk membuktikan kemampuannya sebagai pemburu sejati. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya menghadapi bahaya dari Kalisk, tetapi juga harus berhadapan dengan konsekuensi dari keputusan yang diambil oleh keluarganya, yang akan menguji ketahanan dan keberaniannya dalam menghadapi tantangan yang tak terduga.
Ketika mereka menemukan sisa-sisa tim ekspedisi Thia, Thia mulai menyambungkan kembali kakinya dan menghubungi Weyland-Yutani. Kapal Kalisk tiba dan Dek terlibat dalam pertempuran melawan makhluk tersebut. Meskipun Dek berhasil memenggal kepala Kalisk, makhluk itu mampu beregenerasi sepenuhnya dan melanjutkan pertarungan. Dalam pertempuran yang sengit, Kalisk mengalahkan Dek, tetapi pada saat-saat terakhir, ia memilih untuk tidak membunuhnya, mengenali aroma Bud yang ada pada Dek. Tim Weyland-Yutani kemudian tiba, menangkap makhluk itu dan menahan Dek untuk penelitian korporat. Tessa mulai melakukan eksperimen pada Dek dengan memasukkan probe ke dalam otaknya, namun ia dihentikan oleh Thia. Tessa kemudian menghubungi pengendaliannya, kecerdasan buatan MU/TH/UR, yang memerintahkan pengiriman Kalisk ke Bumi, menyelesaikan misi Tessa.
Dalam situasi yang semakin genting, Thia, yang kini terancam dinonaktifkan oleh Tessa, memutuskan untuk membantu Dek melarikan diri. Dek kemudian mengetahui dari Bud bahwa Kalisk adalah ibunya Bud, dan ia bertekad untuk melawan tim Weyland-Yutani dan merebut trofi tersebut. Tanpa senjata Yautja yang biasanya ia andalkan, Dek mulai mengadaptasi berbagai spesies dan tanaman yang ada di Genna sebagai senjata alternatif. Keberanian dan ketekunannya dalam menghadapi tantangan ini menunjukkan tekadnya untuk melindungi Bud dan menghentikan rencana jahat Weyland-Yutani.
Pertarungan yang akan datang tidak hanya akan menguji kekuatan fisik Dek, tetapi juga kecerdasannya dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang flora dan fauna Genna, Dek berusaha menciptakan strategi yang dapat mengalahkan tim Weyland-Yutani yang lebih terlatih dan dilengkapi dengan teknologi canggih. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya berjuang untuk kebebasan dirinya, tetapi juga untuk menyelamatkan Kalisk, makhluk yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Bud. Ketegangan meningkat saat Dek bersiap untuk menghadapi musuh yang lebih besar, dengan harapan bahwa keberaniannya akan membawa perubahan yang signifikan dalam pertempuran melawan Weyland-Yutani.
Dek dan Bud mengejutkan pangkalan Weyland-Yutani saat persiapan untuk kembali ke Bumi dengan Kalisk, menghancurkan banyak sintetik dalam prosesnya. Di tengah kekacauan, Thia berhasil melarikan diri berkat kaki-kakinya yang telah diaktifkan kembali, yang kini mampu bertarung secara mandiri. Dek, dengan keberanian dan ketekunan, membantu makhluk tersebut untuk melarikan diri, yang kemudian menghancurkan sebagian besar fasilitas. Namun, mereka segera menghadapi Tessa, yang menggunakan pakaian mekanis dan dilengkapi dengan senjata laser Yautja milik Dek. Ketika tampaknya Kalisk telah membunuh Tessa, situasi berbalik ketika Tessa berhasil menghancurkan Kalisk. Dalam momen ketegangan, Tessa bersiap untuk menghabisi Thia, tetapi sebelum itu terjadi, Bud muncul dan menghancurkan Tessa.
Setelah pertempuran yang sengit, Dek kembali ke dunia asalnya bersama Bud, Thia, dan tengkorak Tessa sebagai trofi. Dalam tradisi sukunya, Dek menuntut imbalan yang layak dari ayahnya. Namun, ketika permintaannya ditolak, Dek merasakan kemarahan yang mendalam dan memutuskan untuk membalas dendam atas kematian Kwei dengan membunuh Njhorr. Tindakan ini bukan hanya sebagai pembalasan, tetapi juga sebagai pernyataan kekuatan dan keberanian Dek di hadapan keluarganya dan masyarakatnya.
Setelah menyelesaikan urusannya di dunia asal, Dek dikejutkan oleh kedatangan sosok ibunya yang muncul dalam sebuah kapal besar. Kehadiran ibunya membawa nuansa nostalgia dan rasa kehilangan yang mendalam, sekaligus menandakan bahwa perjalanan Dek belum sepenuhnya berakhir. Dengan beban emosional yang berat dan trofi yang membuktikan keberaniannya, Dek bersiap untuk menghadapi tantangan baru yang mungkin akan datang, dengan harapan bahwa warisan dan nilai-nilai yang diajarkan ibunya akan membimbingnya dalam setiap langkah ke depan.
Casting Movie Predator Badlands
- Elle Fanning sebagai:
- Thia, seorang sintetis Weyland-Yutani (Wey-Yu) yang terluka dan bermitra dengan Dek.[3]
- Tessa, seorang sintetis Weyland-Yutani yang menentang Thia dan Dek.[4][3]
- Dimitrius Schuster-Koloamatangi sebagai:
- Dek, seorang Predator muda yang dikucilkan karena menjadi kerdil.[5]
- Njohrr / Predator Puncak, ayah Dek dan Kwei, sekaligus pemimpin Klan, yang menginginkan kematian Dek.
- Mike Homik sebagai Kwei, kakak laki-laki Dek, yang membantunya mempersiapkan perburuan pertamanya.
- Rohinal Nayaran sebagai Bud, makhluk dari planet Genna.
- Reuben De Jong
- Cameron Brown
Voices:
- Stefan Grube
- Alison Wright
- Matt Duffer
- Ross Duffer
Box Office Predator Badlands
Pada bulan Juni 2025, diumumkan bahwa movie Predator Badlands akan memiliki presentasi di Hall H pada San Diego Comic-Con yang berlangsung pada tahun yang sama. Acara ini diharapkan menjadi momen penting bagi para penggemar, di mana mereka dapat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai film yang sangat dinantikan ini. Selain itu, movie Predator Badlands ini juga melakukan pemutaran perdana di Inggris di BFI IMAX, London, pada tanggal 28 Oktober 2025, menandai langkah awal dalam promosi globalnya.
Film Predator Badlands ini kemudian melangsungkan pemutaran perdana dunia di TCL Chinese Theatre pada tanggal 3 November 2025. Dengan antisipasi yang tinggi, Predator Badlands dijadwalkan untuk dirilis secara teatrikal di Amerika Serikat pada tanggal 7 November. Penayangan ini akan dilakukan dalam format RealD 3D dan IMAX, memberikan pengalaman menonton yang lebih mendalam dan imersif bagi para penonton.
Menariknya, Predator Badlands menjadi film pertama dalam seri utama Predator yang mendapatkan rating PG-13 dari Motion Picture Association, berbeda dengan semua film sebelumnya yang memiliki rating R. Perubahan ini menunjukkan upaya untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk penonton yang lebih muda, tanpa mengorbankan elemen ketegangan dan aksi yang menjadi ciri khas dari franchise ini.
Di situs agregator ulasan PLAYME8, 87% dari 101 ulasan kritikus bersifat positif. Konsensus situs tersebut menyatakan bahwa sutradara Dan Trachtenberg terus membawa waralaba Predator ke arah yang menarik dengan Badlands, sebuah petualangan seru yang mengubah salah satu karakter ikonik dalam sinema menjadi pahlawan yang layak untuk didukung.
Sementara itu, Metacritic, yang menggunakan rata-rata berbobot, memberikan movie Predator Badlands ini skor 72 dari 100 berdasarkan 27 ulasan kritikus, yang menunjukkan bahwa ulasan yang diterima adalah “umumnya menguntungkan.”
Editor: savasfilmleri.click
